Wuling Jadualkan Produksi Baterai EV Lokal MAGIC Battery Mulai Akhir Tahun ini

Mengusung nama MAGIC Battery, baterai produksi lokal yang dijadualkan mulai memproduksi baterai kendaraan elektrik (EV) pada akhir tahun 2024 ini merupakan wujud nyata dari komitmen jangka panjang Wuling dalam berperan aktif untuk industri otomotif di Tanah Air, sekaligus menawarkan mobilitas masa depan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.

BestCar Indonesia – Jika tak ada hambatan, Wuling Motors (Wuling) menjadualkan mulai memproduksi baterai kendaraan elektrik (EV) di Indonesia pada akhir tahun 2024 ini. Mengusung nama MAGIC Battery, baterai produksi lokal ini merupakan wujud nyata dari komitmen jangka panjang Wuling dalam berperan aktif untuk industri otomotif di Tanah Air, sekaligus menawarkan mobilitas masa depan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.

“Setelah menghadirkan Lifetime Core EV Component Warranty dan menjadi brand pertama yang memberikan layanan ini, Wuling akan meneruskan langkahnya untuk memproduksi baterai Wuling EV di Indonesia pada akhir tahun 2024. Langkah ini sebagai bentuk komitmen Wuling dalam berpartisipasi membangun ekosistem EV di Indonesia dan menambah kenyamanan serta ketenangan bagi setiap pemilik Wuling EV. Adapun baterai Wuling EV yang nanti diproduksi di dalam negeri ini akan diberi nama MAGIC Battery,” ujar Liu Yan, Marketing Operation Director Wuling Motors dalam acara pameran Wuling September Meriah di The Forum, Mall Kelapa Gading 3, Jumat (20/09/2024).

Nama MAGIC Battery sendiri merupakan singkatan dari beragam aspek yang diaplikasikan pada baterai ini. Dimulai dari ‘M’ yakni Multifunction Unitized Structure Technology, ‘A’ merupakan kepanjangan dari Advanced Cell Safety, lalu ‘G’ adalah Greater Performance, ‘I’ mewakili Intelligent Management dan terakhir ‘C’ untuk Combustion Free.

Multifunction Unitized Structure Technology (MUST) sendiri terinspirasi dari desain sayap pesawat. Secara umum, struktur, panel samping, dan lapisan pendingin merupakan 3 komponen yang berbeda. Namun MAGIC Battery milik Wuling mengintegrasikan ketiga bagian ini menjadi satu bagian fungsional, membentuk struktur baterai yang sangat ringan dan berkekuatan tinggi. Struktur terintegrasi ini meningkatkan kekuatan struktural sebesar 60% dengan jumlah berat material yang sama. Selain itu, baterai ini memiliki kemampuan modular yang memudahkannya untuk diperbaiki.

MAGIC Battery mengandung sel-sel baterai yang canggih (Advanced Cell Safety). Disebut advanced cell safety karena adanya peningkatan struktur di dalam sel baterai, termasuk juga penggunaan lapisan keramik sebagai konduktor panas yang rendah. Sehingga, bisa meminimalisir terjadinya konslet, bocor, penguapan hingga panas berlebih. Selain itu, sel baterai yang digunakan telah melalui serangkaian pengujian dan dinyatakan lulus, sehingga sel baterai tetap berfungsi normal apabila terjadi tabrakan dan tidak adanya case meledak atau terbakar dengan sendirinya.

Dengan mengaplikasikan MUST dan Advanced Cell Safety menjadikan kemampuan MAGIC Battery meningkat (Greater Performance), baik dari sisi performa maupun tingkat keamanannya. Adapun sisi performa yang meningkat terdiri dari aspek power discharge, penggunaan kapasitas baterai, impedansi fisik, penggunaan siklus baterai yang panjang dan tingkat keamanan tinggi dalam penggunaan, sehingga MAGIC Battery lebih efisien, lebih ringan, tahan lama, performa baik dan aman.

MAGIC Battery memadukan dua sumber pintar untuk memonitor kondisi baterai. Pertama adalah High Precision Battery Management System (BMS) yang dapat memonitor secara real-time. Kedua ialah AI berbasis Cloud yang bisa memonitor 240 pengawasan keamanan dan lebih dari 80 peringatan bila terjadi kesalahan. Manajemen cerdas (Intelligent Management) ini memastikan baterai dapat dipantau dengan akurasi tinggi sepanjang siklus hidupnya, sehingga memberikan keamanan menyeluruh bagi para pengguna.

“Dengan teknologi dan performa tersebut menjadikan jaminan dan juga pembuktian bahwa baterai mobil listrik Wuling yang sudah laku terjual 2 juta unit mobil listrik lebih secara global dan tidak pernah mengalami spontaneous combustion atau kasus meledak atau terbakar dengan sendirinya,” tambah Liu Yan.

Seperti diketahui, pada Juli 2024 lalu Presiden Direktur Wuling Motors, Shi Guoyong, sempat mengungkapkan bahwa perusahaan baterai dan teknologi asal China, Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) dikabarkan siap membangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia. Shi Guoyong yang berbicara kepada media di sela event pameran GIIAS 2024 di ICE BSD City pada bulan Juli lalu mengatakan bahwa mobil listrik Wuling telah memiliki TKDN hingga 40%, termasuk lokalisasi baterai dengan menggandeng Gotion yang kabarnya juga berencana berinvestasi di Indonesia. “Namun, selain Gotion, ada perusahaan lain seperti CATL yang mengklaim mau produksi di sini,” kata dia.

Guoyong menambahkan, CATL bakal menggandeng supplier baterai yang sudah diproduksi lokal, namun tidak dengan pabrik LG-Hyundai yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo di Karawang, Jawa Barat, belum lama ini. “Jadi mengenai investasi atau lokalisasi itu sudah sangat dipertimbangkan oleh mereka (CATL), secara TKDN bertahap, menggandeng supplier yang sudah bisa lokalisasi. Sebenarnya kami juga punya planning, mereka (CATL) juga ada rencana ke sini,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa produsen baterai kendaraan listrik CATL telah berkomitmen untuk menanamkan investasi di Indonesia. Dengan besaran dana mencapai US$ 35 miliar atau setara Rp 550,47 triliun, investasi tersebut akan digunakan untuk membangun ekosistem baterai lithium untuk mobil listrik di dalam negeri.

Teks: Yusran Hakim