SUZUKI SMART HYBRID, Teknologi Elektrifikasi Terbaru Suzuki dengan Harga Paling Terjangkau

Dikembangkan sebagai sistem elektrifikasi yang paling terjangkau dari segi harga, penerapan Suzuki Smart Hybrid yang ringan, compact, dan hemat energy pada kendaraan dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan sekaligus mengurangi emisi gas buang. Sehingga, sangat ideal untuk compact car dengan kemampuan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Bakal disematkan pada Suzuki Ertiga terbaru?

BestCar Indonesia – Ketika PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengunggah di akun Instagram resmi Suzuki Indonesia tentang rencana mereka meluncurkan model baru pada 10 Juni 2022 mendatang, banyak rumor yang beredar bahwa model terbaru itu adalah Suzuki Ertiga paling anyar yang bakal dibekali powertrain hybrid. Lebih-lebih, dalam unggahan di Instagram itu Suzuki menyertainya dengan narasi “Merasakan sensasi baru berkendara untuk hari yang lebih baik. Segera datang kepadamu.”

Suzuki Ertiga Hybrid? Benarkah? Pihak Suzuki Indonesia memang masih menutup rapat informasi soal kehadiran mobil baru ini. Namun, spekulasi tentang powertrain hybrid bukan mengingat belakangan Suzuki sedang gencar menggaungkan teknologi Suzuki Smart Hybrid yang disebut-sebut mampu mengoptimalkan tingkat efisiensi mesin untuk mengurangi BBM dan emisi CO2.

Lalu, apa itu teknologi Suzuki Smart Hybrid? Menurut Yulius Purwanto, Head of 4W Product Development PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS), pada dasarnya Suzuki Smart Hybrid berupa sistem SHVS (Smart Hybrid Vehicle System) yang dikembangkan Suzuki untuk mendukung kendaraan generasi berikutnya yang lebih efisien dan kompetitif.

Sebagai produsen yang berkomitmen dalam menciptakan kendaraan yang efisien, kompak, dan memiliki durabilitas yang tinggi, Suzuki terus fokus dan konsisten mengembangkan teknologi baru yang ramah lingkungan serta dapat mengoptimalkan tingkat efisiensi mesin dengan tujuan mengurangi penggunaan bahan bakar serta emisi gas buang CO2. Hal tersebut turut sejalan dengan upaya Pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% hingga 41% pada tahun 2030, dimana komitmen tersebut dilaksanakan dalam ratifikasi Paris Agreement COP26 (UU No.16/2016). Teknologi Suzuki Smart Hybrid juga menandakan langkah awal Suzuki di Indonesia untuk membantu Pemerintah mewujudkan target netralitas karbon pada tahun 2060.

“Saat ini industri otomotif sudah memasuki era elektrifikasi. Oleh karena itu, Suzuki mengenalkan teknologi elektrifikasi Suzuki Smart Hybrid yang lebih modern, efisien, kompak, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Suzuki Smart Hybrid adalah teknologi yang kami yakini bisa diserap dengan baik oleh pasar,” terang Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales.

Sistem SHVS yang pada dasarnya juga merupakan sistem elektrifikasi yang diklaim paling terjangkau dari segi biaya. Sistem ini dibangun dengan kombinasi DUALJET sebagai mesin canggih untuk efisiensi termal yang luar biasa serta ISG (Integrated Starter Generator) sebagai generator yang memiliki fungsi sebagai motor penggerak untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan memberikan bantuan tenaga ke mesin.

Sistem SHVS mengemas baterai utama yang ringan dan ringkas, dirancang untuk masa pakai yang lebih lama. Karena itu Suzuki Smart Hybrid dinilai ringan, compact, dan hemat energi, sehingga sangat ideal untuk compact car dengan kemampuan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.

Bagaimana Suzuki Smart Hybrid Bekerja?

Seperti telah disebutkan di atas, Suzuki Smart Hybrid mengoptimalkan efisiensi kendaraan dengan mengandalkan 2 komponen utama sebagai pendamping mesin pembakaran internal, yaitu Integrated Stater Generator (ISG) dan Lithium-Ion Battery. ISG sendiri merupakan pengembangan teknologi pertama yang dilakukan Suzuki dalam menciptakan kendaraan yang irit bahan bakar dengan harga terjangkau.

Secara bersamaan dengan mesin pembakaran internal, penyematan teknologi Suzuki Smart Hybrid akan menambah keunggulan fitur lain seperti Auto Start-Stop, restart yang halus dan senyap setelah auto start-stop aktif, bantuan tenaga untuk akselerasi yang lebih responsif, serta kemudahan regenerasi daya baterai selama pengurangan laju kendaraan.

Prinsip mekanisme kerja dari Suzuki Smart Hybrid untuk mencapai efisiensi sangat praktis bagi pengendara. Ketika pengendara melakukan akselerasi, komponen ISG akan memberikan bantuan tenaga kepada mesin bila dibutuhkan untuk meringankan beban pada putaran mesin. Dengan begitu, pengendara bisa memperoleh tenaga yang diperlukan secara lebih cepat. Saat pengendara harus melakukan perlambatan kecepatan (deselerasi) menggunakan rem, fungsi ISG akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang kemudian akan disimpan dalam Lithium-Ion Battery.

Di sisi lain, kondisi mobil yang telah berhenti akan mengaktifkan fitur Auto Start-Stop, sehingga mesin mobil akan mati secara otomatis untuk menghemat konsumsi bahan bakar. Sementara dalam saat yang sama, seluruh komponen elektrikal yang berada di dalam kabin seperti head unit, instrument cluster, Multi Information Display, power window dan lampu kabin akan tetap berfungsi berkat pasokan listrik dari Lithium-Ion Battery 6Ah. Sedangkan AC dan lampu eksterior juga tetap aktif lewat pasokan listrik dari Lead Acid Battery 55Ah, sehingga pengendara dan penumpang pun akan tetap merasa nyaman.           Peran ISG akan kembali bekerja secara halus untuk menyalakan mesin dengan otomatis ketika pengendara melepaskan injakan kaki di pedal rem (untuk mobil bertransmisi otomatis) atau pedal kopling (untuk mobil bertransmisi manual), sehingga mobil dapat kembali digunakan untuk berakselerasi.

“Penerapan Suzuki Smart Hybrid pada kendaraan dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Suzuki Smart Hybrid juga merupakan sistem elektrifikasi yang paling terjangkau dari segi harga. Ketiga manfaat inilah yang kami yakini dibutuhkan masyarakat Indonesia saat ini,” papar Yulius.  

Teknologi Suzuki Smart Hybrid akan lebih terasa manfaatnya saat digunakan dalam kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Sehingga, kehadiran Suzuki Smart Hybrid terasa tepat guna karena dengan adanya fitur auto-stop dan bantuan akselerasi dari ISG, maka akan memberikan dampak pada efisiensi konsumsi bahan bakar secara akumulatif.

Menurut Donny Saputra, pihaknya mengembangkan teknologi Suzuki Smart Hybrid ini berdasarkan riset internal yang Suzuki lakukan. Artinya, Suzuki Smart Hybrid disesuaikan dengan pangsa pasar dan tren otomotif untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan advanced technology yang lebih efisien dan ramah lingkungan. 

“Kami melakukan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, termasuk kebutuhan akan teknologi ramah lingkungan yang hemat bahan bakar dan harganya terjangkau. Untuk itulah, kami yakin bahwa Suzuki Smart Hybrid bisa menjadi solusi tepat dan pilihan smart bagi masyarakat,” tutup Yulius.

Teks: Yusran Hakim