
BestCar Indonesia – ‘Family adventurer’, itulah tema yang pantas disandang para SUV diesel berpenggerak 4×2. Peruntukannya bukan lagi sebagai pekerja keras di area berat, melainkan beralih fungsi menjadi mobil keluarga yang nyaman untuk pemakaian sehari-hari atau berpelesiran jauh. Apalagi mengingat kondisi sebagian besar jalan di tanah air yang kurang bersahabat untuk mobil ber-ground clearance rendah.
Pantas peminatnya pun semakin banyak. Tak terkecuali Toyota yang baru menelurkan generasi terbaru All New Fortuner. SUV ladder frame yang merupakan versi 7-seater dari Toyota Hilux ini dianugerahi tampilan, powertrain dan drivetrain baru yang semakin canggih. Di tengah pertarungan kelas berat di segmennya, apakah ia masih pantas menyandang predikat SUV penjelajah terbaik saat ini?
Sosok All New Fortuner terkesan jauh lebih modern meninggalkan desain konservatif SUV yang kaku. Kesan tangguh sedikit hilang akibat desain headlamp dan tail lamp pipih tajam di dalam tubuhnya yang bongsor. Tidak seperti Hilux 2016 yang tampak lebih gagah, terutama lewat headlamp besar yang tersambung dengan grille sederhana. Highlight depan terpusat pada dua batang krom besar penghubung grille V-shaped persis milik front fascia Volkswagen Touareg. Sementara area fog lamp diisi lekukan-lekukan ekstrem dan mencolok yang dihiasi aksen krom.
Garis bahu bertingkat di pilar-C membentuk desain atap pilarless yang seolah mengambang. Anda ingat Ssangyong Musso? Lagi-lagi Fortuner mirip dengan SUV lain. Kesan berotot tetap ada di kedua fender walau hanya diisi dua tarikan garis horizontal tipis. Wheel arch ekstra besar siap menelan ban pelumat lumpur dan menggambarkan travel suspensi panjang. Menuju buritan, secara keseluruhan tampak sederhana dengan lampu yang sama tipisnya dengan headlamp yang mengapit garnish krom bertuliskan FORTUNER.
Fortuner terbaru terlihat ingin sekali naik level dengan penampilan lebih berkelas dan mewah dibanding generasi sebelumnya. Mengadopsi desain yang sama dengan Hilux, interior Fortuner tampak elegan dengan pilihan dominasi warna hitam beraksen silver. Sentuhan kemewahan mencuat lewat balutan kulit di lingkar kemudi, jok, door trim, dan beberapa bagian dasbor. Sayang material plastik murah masih bertebaran dimana-mana. Terutama di door trim, terasa tipis, kasar dan tidak solid untuk mobil seharga Rp 494 juta.
Masih mengandalkan chassis lawas yang diisi suspensi berjenis Double Wishbone di depan dan 4-link di belakang dengan per keong. Perombakan tersebut menandakan kualitas berkendara All-new Fortuner di jalan mulus akan meningkat tanpa harus berkompromi dengan medan kasar atau medan off-road cukup berat sekalipun. Sayang, model untuk pasar Indonesia masih menganut rem tromol di belakang.
Total ada enam tipe dalam lineup All-new Fortuner dengan penamaan berbeda dari generasi sebelumnya. Mulai dari yang paling rendah, tipe G 2.4 M/T Diesel 4×2, tipe G 2.4 A/T Diesel 4×2 dan tipe G 2.4 A/T Diesel 4×4. Untuk varian/tipe atas diberi nama VRZ dan SRZ. Perbedaan dengan tipe G ada pada penggunaan headlamp Bi-Beam LED dengan Daytime Running Light (DRL), Welcome Light di spion samping dan velg berukuran 18inci (tipe G nenggunakan velg 17inci). Sedangkan beda antara tipe VRZ dan SRZ hanya dari sektor tenaga penggerak saja. Fortuner VRZ bertenaga diesel 2GD-FTV yang sama dengan All New Kijang Innova, sementara SRZ bertenaga bensin 2,7-liter 1TR-FE yang mendapat update dual VVT-i. Tipe tertinggi dari semuanya adalah VRZ 2.4 A/T Diesel 4×4 yang dipersenjatai Easy 4×4 Switch, Differential Lock, VSC, A-TRC & BA, Hill Assist Control (HAC), Emergency Brake Signal, airbag tirai dan Trailer Sway Control.
Teks: Anindiyo Pradhono | Foto: Rahmat Hidayat
HIGHLIGHT | |
Plus (+) |
|
Minus (-) |
|
Suspensi All-new Fortuner menggunakan model independen double wishbone dan stabilizer bar di depan, plus live axle di belakang dengan settingan four-link bertravel panjang. Sementara sistem pengeremannya menganut model cakram berventilasi dengan 4-piston di depan dan masih model tromol di belakang. Beberapa fitur pembantu yang sifatnya penunjang keselamatan (safety) juga diaplikasi, seperti sistem pengaman Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake-Force (EBD), namun sayang mobil uji tipe VRZ 2.4 A/T 4x2 ini tak dibekali fitur Brake Assist (BA), Vehicle Stability Control (VSC) dan A-TRAC spesialis dalam mengatur traksi -- semuanya hanya terdapat di tipe VRZ 4x4.
Rasa berkendara hampir tak berbeda dengan SUV ladder frame lainnya. Karakter ‘floating’ atau mengambang seolah roda tidak menjejak aspal memang tidak akan pernah cocok bagi pengemudi yang mencari kesenangan berkendara. Setelan suspensi yang extra-soft terasa lembut sekali untuk sebuah SUV penggerus tanah. Jauh lebih empuk dibanding Fortuner lama ataupun D-cab Hilux. Tubuh akan semakin terombang-ambing seperti naik perahu yang tersapu ombak ketika bermanuver di tikungan. Bahkan saat melakukan pengereman, moncong dan buritan ikut terayun. Suspensinya mental saat menerima tumbukan, misalnya menghajar lubang di jalan. Tapi semakin keras melibasnya, suspensi mampu memberikan kenyamanan. Bantingannya memang nyaman terutama saat sedang dalam kecepatan menjelajah. Perjalanan jauh toll-to-toll terasa nikmat ditelusuri menggunakan All-new Fortuner, tanpa membuat lelah Namun harus terima kompromi pahit dari setelan suspensi ini. Bodi mudah limbung saat bermanuver dan suspensi banyak mengayun, berimbas pada body roll besar pada kecepatan tinggi.
Itu impresi berkendara di jalan mulus, apakah akan menjadi bumerang saat menghadapi permukaan jalanan yang lebih hancur? Ternyata tidak! Pengendaraannya sangat mantap pada kecepatan cukup tinggi di jalan tanah kasar. Peredamanan yang lentur tidak menghasilkan banyak getaran di dalam kabin. Di tikungan, suspensi empuk jelas menyumbang body roll besar. Konsekuensi akibat suspensi off-road bertravel panjang ini membutuhkan konsentrasi lebih saat menikung cepat dan koreksi steering. Perlu membiasakan diri awalnya, tapi tetap tergolong nyaman untuk pemakaian harian dalam kondisi apapun. Kemudi masih menganut power steering hidrolik konvensional yang memberikan feedback baik antara permukaan jalan dan genggaman tangan di roda kemudi. Perputaran setirnya juga tergolong berat, tapi sama sekali tidak menjadi masalah karena yang disetir juga merupakan mobil berukuran besar. Respon kemudinya yang tergolong lambat, menurut saya wajar untuk sebuah SUV. Keuntungannya karena cukup berat, pengemudiannya justru terasa mantap saat sedang berlari kencang.
Keluaran tenaga maksimal 148hp pada 3.400rpm dan torsi puncak 400Nm pada 1.600 – 2.000rpm cenderung kepayahan membopong tubuh SUV berbobot 2.605kg ini. Akselerasi dari mesin baru 2GD-FTV ini hampir tidak berbeda dengan mesin lama 2KD-FTV plus turbo VNT. Padahal, output torsi berselisih cukup banyak walaupun tenaga keseluruhan hanya meningkat 6hp (Fortuner VNT 142hp dan 343Nm). Toh performa mesin baru ini lebih dari cukup untuk penggunaan di dalam kota dan dengan mudah meluncur cepat di jalan tol.
Torsi sudah terasa buas setelah melewati 1.500rpm dan mulai tersengal-sengal di atas 3.000rpm. Kecepatan 180km/jam cukup lama diraih, tidak seperti All-new Kijang Innova (ANKI) yang lebih cepat mencapai angka tersebut. Ini mengindikasikan rasio power-to-weight yang kurang ideal, karena bobotnya lebih berat dari Fortuner generasi pendahulunya, sementara tenaga maksimalnya hanya lebih besar 6hp. Andaikan opsi tipe bermesin diesel 1GD-FTV 2,8-liter penghasil 177hp dan 450Nm masuk dalam line-up Fortuner 2016 di Indonesia, pasti lebih pas untuk SUV 7-seater Toyota terbaru ini.
Kinerja transmisi otomatis baru 6-kecepatan sama seperti di ANKI. Perpindahan gigi tergolong halus, tapi sedikit kesulitan untuk meladeni torsi yang besar. Faktor lock-up kurang cepat dan masih terdeteksi banyak gejala slip, membuat shifting lamban meski saat di-kickdown sekalipun. Hadirnya mode Sequential Switchmatic dan paddle shift tidak membantu sama sekali. Malah terasa lebih lamban bila dipindahkan secara manual daripada bertahan di posisi D atau S.
Berkendara dalam Eco Mode butuh kesabaran ekstra. Putaran mesin selalu dijaga agar tidak melebihi 2.000 rpm, untuk ‘mengakali’ agar transmisi tidak cepat berpindah ke gigi yang lebih tinggi. Menginjak pedal gas dalam-dalam akan percuma dan justru membuat lebih boros bahan bakar. Sport Mode lebih mudah dicerna. Putaran mesin lebih ringan dan tidak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam agar segera meluncur. Dalam kondisi macet pun jadi lebih mudah mengimbangi arus lalu lintas di depan. Konsumsi bahan bakar tergolong hebat untuk ukuran SUV besar. Pada rute kombinasi (dalam kota dan tol) kami memperoleh angka 14,6km/liter, rute dalam kota 10,2km/liter dan pada kecepatan konstan 100km/jam di jalur tol bisa mencapai 16,4km/liter.
Selebihnya tidak ada yang terlalu istimewa dari All-new Fortuner selain kulit luar dan dalamnya. Oke lah sektor mekanis SUV 7-seater andalan Toyota ini juga baru, tapi tidak memberi impresi lebih baik dari model sebelumnya. Kabin yang bertambah sempit dan minim fitur malah bisa menjadi ‘blunder’ konsumen berpaling ke merek lain. Namun, Toyota is Toyota! Image durabilitas dan reliabilitas produk-produk Toyota yang tinggi, bagaimanapun, sepertinya tetap akan membuat All-new Fortuner tak gampang ‘digusur’ dari singgasananya.
MODEL | TIPE/TRIM/VARIAN |
Toyota All New Fortuner | VRZ 2.4 AT |
MESIN | |
Tipe Mesin | 2GD-FTV, 4-silinder, 16-valve, DOHC, diesel VN Turbo |
Sistem suplai bahan bakar | Direct Injection, Common Rail |
Isi silinder/displacement (cc) | 2.393 |
Rasio Kompresi | 15,6:1 |
Bore/diameter x stroke/langkah (mm) | 92 x 90 |
Power maksimal (hp/rpm) | 148hp @ 3.400rpm |
Torsi Maksimal (Nm/rpm) | 400Nm @ 1.600 – 2.000rpm |
RUNNING COST/BIAYA OPERASIONAL | |
HARGA | |
On-the-road – Jabotabek (Rp) | Rp. 494 juta |
Off-the-road (Rp) | N/A |
KONSUMSI BAHAN BAKAR | |
Dalam Kota (km/liter) | 10,2km/liter (MID) |
Luar Kota/Tol (km/liter) | 16,4km/liter (MID @ 100km/jam) |
Kombinasi (km/liter) | 14,6 km/liter (MID) |
Emisi CO2 | N/A |
Kapasitas Tanki BBM (liter) | 80 |
Jenis bahan bakar | Solar |
Garansi servis | 4 tahun/50.000 km |
HYBRID, ELECTRIC VEHICLE (EV) & FUEL CELL VEHICLE (FCV) | |
Jarak tempuh dengan tenaga listrik (km) | - |
Jarak tempuh hybrid (kombinasi listrik/mesin/fuelcell-hidrogen) (km) | - |
Baterai (kWh) | - |
Motor Listrik (hp) | - |
TRANSMISI | |
Tipe | Otomatis 6-kecepatan |
Rasio Gigi 1 | 3.600 |
Rasio Gigi 2 | 2.090 |
Rasio Gigi 3 | 1.488 |
Rasio Gigi 4 | 1.000 |
Rasio Gigi 5 | 0.687 |
Rasio Gigi 6 | 0.580 |
Rasio Gigi 7 | Tidak Ada |
Rasio Gigi 8 | Tidak Ada |
Rasio Gigi Mundur/reverse | 3.732 |
Rasio Gigi akhir/final gear ratio | 4.100 |
RASIO TRANSFER CASE | |
High (4H) | Tidak Ada |
Low (4L) | Tidak Ada |
Sistem penggerak roda | Rear Wheel Drive (RWD) |
DIMENSI & KAPASITAS | |
Panjang total (mm) | 4.79 |
Lebar total (mm) | 1.855 |
Tinggi total (mm) | 1.835 |
Jarak poros roda/wheelbase (mm) | 2.745 |
Kapasitas kursi/bangku penumpang | 7 penumpang |
Headroom depan (mm) | Data tidak tersedia |
Legroom depan (mm) | Data tidak tersedia |
Headroom belakang (mm) | Data tidak tersedia |
Legroom belakang (mm) | Data tidak tersedia |
Volume bagasi (min, liter) | Data tidak tersedia |
Volume bagasi (maks, liter) | Data tidak tersedia |
Daya Derek/Towing weight (kg) | Data tidak tersedia |
Ground Clearance (mm) | 193 |
Berat kosong/Kerb weight (kg) | Data tidak tersedia |
Berat Kotor/Gross vehicle weight (kg) | Data tidak tersedia |
Jarak Pijak/Tread – Depan (mm) | 1.545 |
Jarak Pijak/Tread – Belakang (mm) | 1.550 |
Approach angle | Data tidak tersedia |
Departure angle | Data tidak tersedia |
Ramp brakeover angle | Data tidak tersedia |
Depth Wading | Data tidak tersedia |
Overhang – depan | Data tidak tersedia |
Overhang - belakang | Data tidak tersedia |
SUSPENSI | |
Suspensi depan | Double Wishbone |
Suspensi belakang | Multi-link |
REM | |
Rem Depan | Cakram berventilasi, 17-inci |
Rem Belakang | Tromol |
ABS | Ada |
EBD | Ada |
Brake Assist + Hidraulic (BA) | Tidak Ada |
VELG & BAN | |
Velg | R18-inci |
Ban | 265/60 |
SISTEM KEMUDI | |
Tipe | Hidrolik |
Tilt Steering | Ada |
Telescopic Steering | Ada |
Radius Putar/turning circle | N/A |
PERFORMA PENGUJIAN | |
Akselerasi 0-100km/jam (detik) | Data tidak tersedia |
0-400m @ top speed km/jam (detik) | Data tidak tersedia |
Jarak pengereman (meter) | Data tidak tersedia |
Top speed (km/jam) | Data tidak tersedia |
FITUR EKSTERIOR | |
Headlamps – Halogen | Tidak ada |
Headlamps – LED | Ada, Projector Bi-Beam |
Headlamps – Auto On/Off | Ada |
Headlamps – Manual Leveling | Tidak ada |
Headlamps – Washer/Wiper | Tidak ada |
Foglamps – Front | Ada |
Foglamps – Chrome Finishers | Ada |
Daytime running light/ DRL – Separate Cavity | Ada |
Wipers – Depan, dengan variable speed | Ada |
Wipers – Belakang, dengan variable speed | Ada |
Spion samping – dengan Power Adjust | Ada |
Spion samping – dengan Turning Signal | Ada |
Spion samping – dengan Manual Folding | Tidak ada |
Spion samping – dengan pemanas/heater | Tidak ada |
Handel Pintu/Door Handles | Ada |
Handel Pintu bagasi/Trunk Handle | Ada |
Roof Rail | Ada |
Tinted Windows – Solar Absorbing | Ada |
Tinted Windows – Privacy | Tidak ada |
Side Moulding – Anthracite Color | Tidak ada |
Grille | Ada |
Skid Plate | Ada |
FITUR INTERIOR | |
Interior Color | Hitam, coklat tua |
Door Trim - PVC Leather | Ada |
Power Windows – Depan | Ada |
Power Windows – Belakang | Ada |
Power Windows – Express Up/Down Driver | Ada |
Sunshades | Ada |
Rear View Mirror – Dimming | Ada |
Roda kemudi – Tilt & Telescopic | Ada |
Roda kemudi – Material | Kulit |
Penyimpanan – Sunglass Holder | Tidak ada |
Penyimpanan – Cup Holders at Each Row | Ada |
Penyimpanan – Hidden Rear Cargo Space | Tidak ada |
Interior Lamp – Map Lamp | Ada |
Interior Lamp – Courtesy Lamp | Ada |
Interior Lamp – Rear Storage | Ada |
ECO Assist | Ada |
FITUR KENYAMANAN (CONVENIENCE) | |
Cruise Control | Ada |
Start/Stop Engine Button | Ada |
Multi Information Display (MID) | Ada |
Hill Descent Control (HDC) | Tidak ada |
Sunroof - Electric | Tidak ada |
Multi Around View Monitor | Tidak ada |
12V Power Socket | Ada |
230V Inverter Power Outlet | Tidak ada |
Tire Pressure Monitoring System | Tidak ada |
CLIMATE & HEATING | |
Manual AC | Ada |
Electric Defogger – Kaca Jendela Belakang | Ada |
Air Filter – Pollutant | Tidak ada |
SEATING COMFORT | |
Kursi Depan – Bucket | Ada |
Kursi pengemudi - 6-Way Manual, 2-Way Headrest | Ada |
Kursi penumpang depan - 4-Way Manual, 2-Way Headrest | Ada |
Kursi belakang - 60/40 Split Bench dengan Flat Folding dan Arm Rest | Ada |
Kantung di belakang kursi/Seat Back Pocket – Kursi depan | Ada |
Material kursi | Kulit |
AUDIO-KOMUNIKASI & KONEKTIVITAS | |
Multimedia System dengan LCD touchscreen | Ada |
Head Unit | Data tidak tersedia |
iPod Connectivity | Ada |
Bluetooth Connectivity - Smartphone Compatible | Ada |
USB/AUX-in | Ada |
SIRI Eyes Free Voice Command | Tidak ada |
CD Player | Ada |
Speakers | Ada |
Audio & Phone Steering Switch | Ada |
FITUR KESELAMATAN (SAFETY) | |
Airbags - Dual Front | Ada |
Airbags - Samping | Tidak ada |
Airbags - Curtain | Tidak ada |
Seat Belts - Depan | Ada |
Seat Belts - Belakang | Ada |
Seat Belts - Reminder Alert | Ada |
Headrest - 2-Way Adjustable | Ada |
ISOFIX with Top Tether | Ada |
Side Impact Beams | Ada |
ABS with EBD and BA | Ada |
Electronic Stability Control (ESC) | Tidak ada |
Electronic Traction Control (ETC) | Tidak ada |
Hill Start Assist (HSA) | Tidak ada |
Hill Descent Control (HDC) | Tidak ada |
Parking Assist – dengan sonar belakang | Ada |
Parking Assist – dengan kamera belakang | Ada |
Speed Sensing Auto Lock | Ada |
Struktur Rangka Bodi | Ada |
Pedestrian Protection | Tidak ada |
Trailer Stability Assist (TSA) | Tidak ada |
FITUR KEAMANAN (SECURITY) | |
Alarm | Ada |
Tipe kunci | Keyless Entry |
Immobiliser | Ada |
Deadlocks | Ada |
Central locking | Ada |
Remote locking | Ada |
Laminated Glass | Ada |
Secure spare wheel | Ada |
Satellite tracking | Tidak ada |
PILIHAN WARNA BODY (EXTERIOR COLOURS) | |
Black | Ada – Attitude Black |
White | Ada – Super White |
Silver | Ada – Silver Metallic |
Brown | Ada – Avant Garde Brown Metallic Ada – Phantom Brown Metallic |
Red | Tidak ada |
Blue | Tidak ada |
Orange | Tidak ada |
Gray | Ada – Dark Gray Mica Metallic |
Review Score by BestCar.id
- 6
- 6.5
-
6.3
Score
Menurut Kami: Desain baru tampak kalem, dewasa dan tetap menyiratkan aura SUV sejati yang tangguh ketimbang stylish. Kenyamanan pun meningkat, menjadikannya SUV yang nikmat diajak berpetualang kemana saja. Namun secara overall, dari sisi performa, pengendalian dan kelengkapan fitur, ia masih ‘diasapi’ lawan terberatnya yang juga baru beregenerasi. Kompetitor: Mitsubishi All New Pajero Sport. Berada dalam satu strata, tipe DAKAR 4x2 A/T memiliki fitur lebih lengkap dengan Hill Start Assist (HSA), Trailer Stability Assist (TSA), Active Stability & Traction Control (ASTC) dan transmisi otomatisnya lebih unggul dengan 8-kecepatan. Di luar itu, masih ada Ford All-new Everest dan Chevrolet New Trailblazer yang juga dibekali powertrain dan sederet fitur canggih, namun banderol dan aftersales yang kurang kompetitif membuat keduanya tak sepopuler Toyota All-new Fortuner maupun Mitsubishi All-new Pajero Sport.
Masuk ke dalam kabin, Anda akan disapa interior yang semakin mewah dengan nuansa warna hitam, coklat tua, dan banyak aksen silver. Beberapa panel diberi lapisan empuk dan balutan kulit, sementara sisanya masih memakai material plastik yang terasa ‘cheapo’. Tak lupa memakai panel kayu di lingkar kemudi sebagai penanda varian tertinggi. Seperti desain All New Kijang Innova (ANKI), dasbor All-new Fortuner sama-sama menekankan sisi elegan walaupun tidak diimbangi kualitas materialnya.
Desain penampang dasbor datar, membuat jarak permukaan dengan windscreen menjadi pendek dan posisi dasbor justru jadi lebih tinggi. Posisi mengemudi ‘commanding’ mantap dan nyaman untuk perjalanan jauh, berkat pengaturan jok elektrik 6-way. Kemudi telah menganut tilt dan telescopic meski jarak pengaturannya tidak terlampau banyak. Visibilitas segala sisi tergolong baik karena posisi tinggi tersebut, yang bahkan hampir menghabiskan headroom saya yang berpostur 184cm di kursi pengemudi dan hanya menyisakan satu kepalan tangan saja.
Wajar terjadi karena tinggi keseluruhan terpapas 1,5cm dibanding generasi sebelumnya. Desain atap yang menukik ke bekalang kian menyesakkan kepala penumpang di baris kedua dan ketiga. Ketika saya coba duduk di baris kedua, ventilasi AC double blower sudah terpampang tepat di depan kedua mata saya – dan ini berarti hembusannya pasti akan selalu menerpa kepala.
Lalu ketika berpindah ke baris ketiga, aha, rasanya semakin tidak manusiawi untuk postur tubuh setinggi saya. Entah mengapa Toyota merancang interior All-new Fortuner yang semakin sempit. Tidak hanya untuk pengemudi, melainkan juga penumpang baris kedua dan ketiga. Bahkan legroom di kokpit pun sudah terasa sempit karena lutut kiri saya dengan mudah bersandar di konsol tengah dasbor. Selebihnya, soal ergonomika semua tombol fungsi tidak ada masalah sama sekali.
Masalah lain yang sangat krusial, menurut saya, ada pada minimnya fitur kenyamanan dan keselamatan. Fitur Hill Assist Control (VSC), Vehicle Stability Control (VSC), Emergency Brake Signal (EBS), dan kontrol traksi A-TRC hanya dapat Anda temukan di tipe tertinggi VRZ 4x4. Padahal, semua fitur tersebut sudah dimiliki pesaing terdekatnya, Mitsubishi Pajero Sport Dakar A/T 4x2. Praktis All New
Fortuner tipe VRZ 4x2 hanya mengandalkan sistem hiburan yang cukup canggih, berupa monitor layar sentuh lengkap dengan sistem navigasi, Miracast, voice command, air gesture, web browser, smartphone connectivity dan Digital Living Network Alliance. Selain itu, sebagai sarana informasi untuk pengemudi, terdapat Multi Information Display (MID) tipe TFT berukuran 4,2inci yang terlihat futuristik. Satu fitur premium yang patut diperhitungkan adalah Power Back Door yang tersedia khusus untuk tipe VRZ dan SRZ. Fitur ini sangat memudahkan siapa saja membuka-tutup pintu belakang yang besar, karena dioperasikan secara elektrik.